expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

HUBUNGAN INOVASI, IMPROVISASI DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Salam Pendidikan.

Pada artikel kali saya akan membahasa tentang hubungan antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran di Sekolah Dasar. Ketiga hal tersebut adalah sebuah kata yang bersifat baru atau dengan kata lain tidak asing dalam pendengaran telinga kita. Inovasi sering menghiasi media cetak, elektronik dan perbukuan di Indonesia khususnya yang bergerak di dunia pendidikan.

Begitu juga dengan kata improvisasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata improvisasi memiliki arti “pembuatan (penyediaan) sesuatu berdasarkan bahan yang ada (seadanya)”, di dunia musisi, aktor dan para sutradara. Sebagai seorang pendidik pernahkan menyadari bahwa apa yang terjadi jika ketiga hal tersebut dikolaborasikan secara optimal dengan dilandasi dengan karakter yang kuat serta menambahkan kekuatan cinta dan kasih saying yang dimiliki?. Bagaimana pula dampak dari kolaborasi bagi peserta didik terhadap perkembangan kualitas suatu bangsa dimasa yang akan datang?.

Inovasi sebuah kata yang membuat bangsa-bangsa di dunia memiliki perkembangan yang pesat dalam dunia otomotif, elektronik. Inovasi secara terus-menerus menyebabkan suatu produk mampu bertahan dan merajai dunia pemasaran yang memiliki konsumen dengan selera menyukai hal-hal yang bersifat baru serta mampu menjawab sebuah tantangan suatu peradaban.

Lalu bagaimana dengan kata improvisasi?. Seorang komika, pelawak, presenter bahkan seorang penyanyi banyak dicari didunia pertelevisian dengan bayaran yang fantastis (red: sangat mahal) karena memiliki improvisasi yang bagus. Seorang penyanyi yang bagus memiliki improvisasi dalam membawakan lagu dengan gaya mereka sendiri sehingga menghasilkan jenis musik yang baru dan sangat hits. Banyak lahir artis instagram, youtuber dalam mengcover sebuah lagu sangat menjadikan dia terkenal dengan memiliki jutaan pengikut ditunjangan dengan  kegemarannya dalam berinternet.

Lalu bagaimana dengan kata pembelajaran di Sekolah?
Pembelajaran yang ada di Indonesia yang selama ini terkesan kaku, monoton, membosankan, tidak kreatif. Apakah keadaan ini akan kita biarkan? Tentunya jawabannya tidak…!  Inovasi dan improvisasi yang tepat dapat membawa arah pembelajaran yang lebih menyenangkan, smart, berkarakter sesuai dengan perkembangan psikologi dan cara perpikir peserta didik kita. 

Langkah yang perlu dilakukan antara lain memilih referensi negara-negara yang sukses melakukan inovasi dan improvisasi dalam pembelaran yang dilakukan  dengan tetap mengedepankan sikap santun, ramah, berkarakter, inspirasi, didasari dengan rasa kasih saying yang tulus serta dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.

Sebagai seorang pendidik kita dituntut untuk dapat menerapkan kolaborasi tersebut dengan baik. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menguasai sepenuhnya teknik kolaborasi antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran sesuai dengan pemahaman tentang peran dan fungsi otak kanan pada manusia.
Fungsi otak kanan manusi antara lain:
    1. Otak kanan mengalami fokus eksternal yang lebih besar.
    2. Otak kanan ternyata lebih tertarik dengan informasi yang mengejutkan.
    3. Otak kanan melihat semua hal memiliki kesamaan.
    4. Otak sisi sebelah kanan senang mengekspresikan emosi secara bebas.
    5. Otak kanan berpikir secara menyeluruh sekaligus.
    6. Otak kanan ternyata lebih menyukai sintetis lewat penggabungan.
    7. Pola pemikiran otak kanan diawali secara menyeluruh.
    8. Pemikiran dari otak kanan berupa gambar.
    9. Penalaran pada otak kanan lebih mengandalkan emosi dan rasa.
    10. Otak kanan selalu mengedepan imajinasi.
    11. Cara berpikirnya acak, tidak teratur, intuitif serta holistic.
    12. Otak kanan cenderung menggunakan kreatifitas dalam memecahkan suatu masalah.
    13. Otak kanan mengontrol tubuh bagian kanan
Bagaimana cara kerja inovasi dan improvisasi dalam pembelajaran ?
Dari cerita seorang pendidik sebut saja namanya Ibu Fitri Saswati (red: Ibu fitri adalah pengajar kelas 1 pada SDN 3 Beji Mulyo ) melakukan inovasi pembelajaran dengan mengajak peserta didiknya kelaur kelas dengan melakukan jalan santai mengelilingi lingkungan sekolah (Desa Beji Mulyo Kecamatan Tungkal Jaya kabupaten Musi Banyausin Provinsi Sumatera Selatan) meskipun beliau harus berjalan satu kilometer hanya untuk menjelaskan kepada anak didiknya tentang pengalaman bersama teman.

Inovasi Ibu Fitri juga dapat dilihat bagaimana Ibu Fitri mengajak anak didiknya ke lingkungan di perkampungan dekat sekolah sehingga terjadi pembelajaran dengan alam, tidak sekedar teori, beliau juga mengajak anak didiknya untuk mengamati alam sekitar dengan memberi penjelasan tentang jenis-jenis pohon yang ada di sekitar kita

Dalam melakukan improvisasi Bu Fitri memberi kesempatan kepada anak didiknya yang mengalami keterbelakangan mental untuk bergabung dengan anak didiknya yang normal, Bahkan terkadang anak didiknya ikut membantu Bu Fitri dalam berinteraksi dengan si Handra (anak yang seharusnya bersekolah di SLB).
Ukuran kecerdasan bagi Bu Fitri tidak tunggal, tapi beragam. Murid cerdas bukan hanya monopoli anak jago matematika, seperti Lintang. Sosok demikian hanya menunjukkan salah satu jenis kecerdasan: logical-mathematical intelligence. Anak yang ulung dalam mengarang dongeng, sekalipun kadang bualan, dan merdu melantunkan sebuah lagu juga berhak menyandang sebutan cerdas pada dimensi berbeda: linguistic dan musical intelligence. Siswa yang lemah dalam berhitung, bermulut besar, banyak teori, selalu optimistis, dan punya jaringan luas seperti Kucai, yang karenanya terus-menerus jadi ketua kelas, tidak berhak dimaki, ia memiliki sisi lain kecerdasan: interpersonal dan linguistic intelligence.

Begitulah improvisasi yang dilakukan oleh Bu Fitri dalam merangsang setiap jenis kecerdasan itu berkembang secara alamiah. Sesuai kapasitas otak, bakat, emosi, dan mental anak. Bu Fitri mengajar dengan pendekatan demikian itu hanya dengan mengandalkan naluri kepedulian dan cinta pada pendidikan anak.

Dapat kita bayangkan bagaimana dampaknya apabila para pendidik kita di indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kolaborasi yang cantik antara inovasi, improvisasi dan pembelajaran di sekolah dasar, maka bangsa ini dipastikan dapat menjadi bangsa yang besar, karena para pendidiknya mampu melahirkan orang-orang kreatif bahkan orang-orang besar yang akan membangun bangsa ini ke depan.

Semoga artikel ini berguna bagi kita semua, sebagai upaya dalam berkarya dan menjalan tugas yang mulia ini. Jangan lupa ikuti terus blog ini, untuk berlangganan anda dapat mengikuti dengan akun e-mail anda, berikan komentar yang bersifat membangun

Sumber :
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/index.php/2019/01/16/antara-inovasi-improvisasi-dan-pembelajaran-di-sekolah-dasar/
https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-otak-kanan
buku siswa K13 kelas 1 Sekolah Dasar Tema 5

No comments:

Post a Comment